Bab 2203
Bab 2203 Banci
“Sungguh tidak berguna, dengan kemampuan seperti ini juga berani menyebut diri kalian ahli sihir, benar–benar membuang sumber daya, percepat kecepatan kalian!”
Kedi berkata dengan jengkel dan mengumpat dengan marah!
Jika mereka terus terjebak di sini, mungkin saja orang lain akan mengambil kesempatan, tapi mereka juga tidak punya cara lain, orang yang pertama kali masuk ke reruntuhan pasti akan mengalami lebih banyak kesulitan daripada yang lainnya!
Beberapa ahli sihir itu hanya bisa mempercepat kecepatan mereka, sementara Kedi duduk di samping sambil mengernyitkan keningnya, formasi mantra yang kelihatannya tidak berdaya ini malah mampu menjebak mereka untuk jangka waktu yang begitu lama, sepertinya reruntuhan Istana Peri Air memang sesuai dengan reputasinya!
Di saat ini, Kedi tiba–tiba menoleh ke samping dan raut wajahnya menjadi lebih jelek lagi!
“Gawat, ada orang yang datang ke arah sini, kita tidak boleh membiarkan mereka mendahului kita, bergegaslah…”
Kedi merasakan ada orang yang datang, dan segera mendesak dengan panik!
Pada saat ini, Dave dan Nana juga melihat ke satu arah di saat bersamaan!
Aura Maha Dewa terus menyebar ke pedalaman hutan dari arah pintu masuk!
“Tuan Dave, apakah ada orang yang masuk lagi kemari?”
Nana bertanya saat merasakan aura itu.
“Ya, dan jumlahnya juga tidak sedikit, sepertinya akan ramai!”
Dave berkata dengan raut wajah muram.
Bagaimana pun semakin banyak orang yang datang maka akan semakin sulit untuk mendapatkan harta karun di dalam reruntuhan itu!
Bam bam bam…
Suara ledakan keras terus terdengar, dua orang lelaki tua yang mengenakan penutup kepala putih sedang menebang pohon besar yang ada di hadapan mereka, pohon–pohon yang menjulang tinggi seperti jerami itu terus dipisah ke kedua sisi dan membuka sebuah jalan lebar ke dalam hutan!
Dan dari jalan yang baru saja terbuka itu, sebuah tandu muncul, empat orang gadis muda yang mengenakan gaun putih mengangkat sebuah tandu, dan di bagian atas tandu itu terdapat sebuah pola Ba Gua!
Segera, orang–orang ini tiba di hadapan Dave dan yang lainnya, dan saat Nana melihat tandu itu dia langsung berkata sambil mengernyitkan keningnya: “Kenapa banci ini juga datang?”
“Banci?” Dave tercengang dan tidak tahu apa maksud perkataan Nana!
“Tobi si banci itu, dia adalah Tuan Muda dari Klan Meteor, seorang pria tapi malah berdandan seperti wanita setiap harinya, benar–benar menjijikkan!”
Nana berkata sambil menunjukkan ekspresi jijik.
Di saat itu, tandu itu berhenti dan terbuka, seseorang yang mengenakan pakaian putih dengan riasan tebal berjalan turun dari tandu.
Orang itu terlihat sangat menawan dan setiap gerakan dan sikapnya menunjukkan aura yang memikat.
Dave melihat orang yang berjalan turun dari tandu dan seketika tercengang, lantas ini adalah Tuan muda dari Klan Meteor yang Nana katakan?
Dia ini seorang pria?
“Tuan Dave, orang ini sedikit eksentrik, kamu harus berhati–hati…”
Nana melihat Dave yang menatap lurus ke arah Tobi memperingatkannya dengan suara pelan : “Dia benar–benar seorang pria, kamu jangan tertipu oleh penampilannya!”
Dan–setelah Tobi keluar dari dalam tandu, dia melihat Nana sambil tersenyum tipis : “Sungguh kebetulan sekali, tidak disangka bisa bertemu dengan Dik Nana di sini…“,
Tobi menghampiri dengan cepat dan secara mengejutkan menyapa Nana dengan penuh antusias lalu melangkah maju untuk menggandeng tangan Nana!
Namun Nana menghindar dengan sedikit jijik.
“Tuan Muda Tobi kenapa datang ke sini juga?” Text property © Nôvel(D)ra/ma.Org.
Nana bertanya pada Tobi.
“Pergerakan di Gunung Herra mungkin akan memunculkan reruntuhan Istana Peri Air, saya tentu saja harus datang untuk melihat–lihat, siapa tahu ada barang berharga yang bisa kudapatkan!”
Tobi berkata sambil tersenyum.
1
Melihat hal ini, Dave baru berani memastikan kalau sosok yang begitu memesona di hadapannya ini memang benar seorang pria, jakun di lehernya juga terlihat sangat jelas!
Saat berbicara dengan Nana, tatapan Tobi juga secara bersamaan jatuh pada Dave!
Saat melihat Dave, Tobi tampak tercengang dan tatapannya terlihat sedikit memanas!
Merasakan tatapan panas dari Tobi, tubuh Dave tersentak dan bulu kuduknya bergidik.
“Dik Nana, siapa pria tampan ini? Kelihatannya sangat asing, bukan anggota dari Sekte Energi Murni ya?”
Tobi bertanya pada Nana.