Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2184



Bab 2184 Semut bodoh

Mendapatkan penghargaan dari Kaori, dan perubahan sikap Kaori terhadapnya membuat Kedi merasakan pentingnya kehadirannya!

Namun saat ini Edgar merasakan perasaan tidak enak dalam hatinya!

“Edgar, bagaimana kalau kamu pergi bersama Kedi, jika ada bahaya, kamu bisa membantunya menahannya!”

Ibunya Kedi berkata pada Edgar.

“Tidak bisa, Ayah sudah berpesan agar Paman Edgar berjaga di rumah, setelah kami pergi, tidak ada orang yang mengurus Sekte Badai Angin!”

“Saya juga bukan anak kecil dan juga sudah menjalani modifikasi genetika, sekarang kekuatanku sudah meningkat pesat, apa lagi yang harus ditakutkan!”

“Saya tidak mau bicara dengan kalian lagi, saya harus bergegas membawa pasukan ke sana…”

Setelah Kedi selesai bicara, dia membawa pasukannya pergi menuju terowongan Gunung Herra dengan semangat!

Di saat bersamaan, Dave dan Nana juga sedang bergegas berangkat ke Gunung Herra!

Saat ini, di atas terowongan Gunung Herra, ratusan ahli bela diri sudah berkumpul sejak lama, mereka semua datang untuk mencari reruntuhan!

Ada banyak di antara mereka yang menemukan gua alami yang muncul, hanya saja karena di dalamnya penuh dengan kegelapan, tidak ada yang berani masuk untuk mengambil risiko!

Kedi membawa belasan anak buah Sekte Badai Angin dan tiba di terowongan Gunung Herra!

Melihat ratusan ahli bela diri yang berkumpul, Kedi melompat ringan dan melayang di udara lalu. berkata dengan suara lantang: “Tempat ini telah ditetapkan sebagai area terlarang oleh Sekte Badai Angin, orang-orang yang tidak ada hubungannya harus segera meninggalkan tempat ini, kalau tidak, semuanya akan dibunuh tanpa pandang bulu…”

Perkataan Kedi memancing kemarahan para ahli bela diri itu!

“Sekte macam ápa Sekte Badai Angin itu? Mengapa begitu sok?”

“Anak ini terlihat masih sangat muda, tapi bicaranya begitu liar…”

“Mengapa saya tidak pernah mendengar tentang Sekte Badai Angin itu sebelumnya?”

Banyak ahli bela diri yang mulai berdiskusi, namun saat melihat kekuatan Kedi yang tidak biasa, tidak ada yang berani melangkah maju!

Saat ini, seorang lelaki tua berdiri dan tubuhnya memancarkan aura Maha Guru puncak, kekuatan seperti ini sudah dianggap sebagai ahli di antara para ahli di dunia fana!

“Sekte Badai Angin kalian, saya tidak pernah mendengarnya, terowongan Gunung Herra ini adalah tempat berlatih bagi seluruh dunia bela diri, siapa pun boleh datang kemari, mengapa malah menjadi area terlarang Sekte Badai Angin kalian?”

Setelah lelaki tua itu melangkah maju, mulai banyak yang melangkah maju dan meneriaki Kedi!

“Bocah sepertimu juga berani mengandalkan kekuatan satu sekte dan melawan seluruh dunia bela diri?”

“Jangan mengira kamu sudah sangat hebat karena bisa melayang di udara, kemampuan seperti ini. siapa yang tidak bisa!”

“Saya rasa Sekte Badai Angin kalian sebaiknya segera enyah, jika sampai memprovokasi kemarahan kami, kalian akan mati tanpa mayat!”

Semua orang mulai berteriak dan mengutuk, sama sekali tidak menganggap Kedi!

“Hm, sekelompok semut bodoh…”

Kedi mendengus dingin, tubuhnya langsung meledakkan aura Maha Dewa, dan dalam sekejap aura yang bagaikan angin tornado langsung menekan ke arah lelaki tua dan beberapa ahli bela diri di sekelilingnya!

“Maha Dewa, itu adalah aura seorang Maha Dewa…”

“Maha Dewa semuda ini, sangat menakutkan, sangat menakutkan…” Content is © by NôvelDrama.Org.

Merasakan aura yang menakutkan itu, raut wajah semua orang seketika memucat!

Lelaki tua dan beberapa ahli yang tadi memaki-maki, sama sekali tidak sempat bereaksi dan langsung mati ditekan oleh kekuatan Maha Dewanya Kedi…

Pemandangan ini membuat para ahli bela diri yang tersisa seperti melihat iblis, mereka berbalik dan langsung berlari turun gunung!

Mereka semua saling mendahului, seolah takut jika terlambat sedikit saja mereka akan mati ditekan oleh aura Maha Dewa yang menakutkan itu!

“Hahaha, hahaha…”

Kedi tertawa terbahak-bahak saat melihat para ahli bela diri yang melarikan diri dengan panik itu, tawanya juga tersirat dengan kegembiraan yang tidak berujung!

“Tetua Ketiga, kamu pimpin orang untuk membuat barikade di kaki gunung dan tidak ada yang diizinkan untuk naik ke atas gunung.”

“Reruntuhan Istana Peri Air adalah milik Sekte Badai Angin!”

Kedi memerintahkan salah seorang tetua.

“Siap laksanakan…”

Tetua Ketiga yang mendapatkan perintah segera membawa anak buah untuk memasang barikade di kaki gunung!

Kedi membawa anak buah lainnya langsung masuk ke dalam gua yang muncul mendadak itu!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.