Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2183



Bab 2183 Merencanakan secara diam-diam

Sekte Badai Angin!

Kaori sedang bersiap-siap untuk pergi ke pertemuan, namun sebelum pergi, dia memanggil Kedi untuk menghampirinya!

Saat ini Kedi sudah melalui modifikasi genetika, kekuatannya sudah meningkat pesat namun di hadapan Kaori, Kedi berusaha keras untuk menekan auranya!

“Ayah, ada apa kamu mencariku?”

Tanya Kedi.

“Kedi, Mata Air Regenerasi sudah berhenti mengalir, apakah kamu sudah mendengar tentang pergerakan di terowongan Gunung Herra?”

Tanya Kaori.

“Sudah, banyak yang sedang membicarakannya, mengatakan kalau reruntuhan Istana Peri Air sudah muncul dan banyak orang yang pergi mendaki Gunung Herra!”

Kata Kedi!

“Benar, pergerakan di terowongan Gunung Herra kali ini kemungkinan besar karena reruntuhan Istana Peri Air sudah muncul, saya berniat mengutusmu dan anak buah untuk pergi memeriksanya.”

“Namun, reruntuhan Istana Peri Air sangat ganas, apa kamu punya keyakinan?”

Kaori menepuk pundak Kedi dan berkata.

Kedi yang mendengarnya tercengang sejenak, raut wajahnya menunjukkan kegembiraan: “Ayah, kamu…kamu benar-benar akan membiarkanku pergi menjelajahi reruntuhan Istana Peri Air?”

“Tentu saja, kalau bukan kamu yang pergi, siapa lagi…”

Kaori berkata dan mengangguk.

“Apakah…apakah kakakku akan setuju?” tanya Kedi.

“Hm, kakakmu sedang berada di Tebing Renungan untuk introspeksi diri, anak tidak berguna ini semakin lama semakin mengecewakanku saja…”

Kaori mendengus dingin.

Kedi yang mendengarnya, merasa sangat bahagia di dalam hatinya dan berkata dengan penuh tekad “Ayah, kamu tidak perlu khawatir, saya pasti akan menjelajahi reruntuhan Istana Peri Air, walau ada berbagai rintangan di dalamnya saya tetap akan melewatinya.”

“Ya, putra dari Kaori memang seharusnya seperti ini!” Kaori menepuk pundak Kedi dengan bangga dan melanjutkan: “Kamu bawalah lebih banyak anak buah, para ahli bela diri dari dunia luar itu, jika berani memperebutkan reruntuhan dengan kita, langsung bunuh saja…”

“Ayah, apakah saya boleh membawa Paman Edgar pergi bersama?” Kedi bertanya pada Kaori.

Alasan Kedi ingin pergi bersama Edgar, karena kekuatan Edgar yang tinggi, ditambah lagi Edgar adalah ayah kandungnya, dia ingin Edgar juga mendapatkan sesuatu dari penjelajahan reruntuhan ini!

Kaori yang mendengarnya, seketika menunjukkan kilatan suram di matanya, namun hanya sekilas dan dia berkata dengan nada serius: “Paman Edgar harus menjaga rumah, saya akan pergi ke pertemuan, kamu juga akan pergi, kita tidak bisa membiarkan Sekte Badai Angin tanpa pengawasan!”

Kedi yang mendengarnya merasa masuk akal lalu mengangguk dan berkata: “Perkataan ayah ada benarnya, kalau begitu biarkan Paman Edgar berjaga di rumah…”

Setelah Kedi berbalik pergi, tatapan mata Kaori dipenuhi dengan kilatan dingin saat menatap punggung Kedi!

Pada saat ini, di salah satu ruangan di Sekte Badai Angin, Edgar sedang bersama dengan ibunya Kedi!

Setelah modifikasi genetikanya Kedi selesai, mereka sudah merencanakan secara diam-diam kapan mereka akan membunuh Kaori, dan mengambil alih seluruh Sekte Badai Angin!

“Ibu, saya akan pergi ke terowongan Gunung Herra, saya akan pergi mencari reruntuhan Istana Peri Air.”

Kedi berkata pada ibunya dengan penuh semangat.

Namun saat melihat Edgar yang juga ada di sana, Kedi menutup mulutnya dengan sedikit canggung!

“Kedi, apa yang terjadi? Mengapa kamu ingin pergi menjelajahi reruntuhan?”

Ibunya Kedi bertanya.

“Ibu, ayah yang memintaku untuk pergi ke sana, saat ini pergerakan Gunung Herra seharusnya terjadi karena kemunculan reruntuhan Istana Peri Air, ayahku memintaku memimpin anak buah untuk pergi menjelajah reruntuhan.”

“Di dalam reruntuhan Istana Peri Air itu pasti ada banyak barang, mungkin saja penjelajahan kali ini akan dapat meningkatkan kekuatanku lagi!”

“Pada saatnya walau Kevin sekali pun tidak akan menjadi tandinganku, saya mau lihat apa lagi yang dapat dia sombongkan!” Content is © by NôvelDrama.Org.

Kedi menjelaskan dengan penuh semangat!

“Reruntuhan Istana Peri Air?” Edgar mengernyitkan keningnya: “Reruntuhan itu sangat ganas, mengapa Kakak malah memintamu untuk menjelajahinya?”

“Tentu saja saya tahu reruntuhan itu ganas, ayahku memintaku untuk membawa lebih banyak anak buah, ini dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman bagiku.”

“Kesempatan sebaik ini, walau Kevin ingin pergi, ayahku juga tidak mengizinkannya, sekarang ayahku sudah sangat kecewa pada Kevin.”

Kedi berkata dengan gembira.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.