Bab 1358
Bab 1358
Bab 1358 Ini baru yang dinamakan hebat
Gadis–gadis itu langsung meletakkan pakaian – pakaian itu dan pergi dari sana dengan bijaksana.
Reva menjadi agak terdiam lalu dia menoleh dan berkata, “Pakaiannya sudah diantarkan, kau bisa datang dan memilihnya sendiri.”
Sarah menjawabnya dari dalam ruangan: “Kau bawa masuk saja pakaiannya.”
Reva melihat ke ruangan yang dipenuhi dengan pakaian itu: “Ba… bagaimana cara aku membawanya?”
“Keluar dan pilih sendiri!”
enese
Sarah tidak tahu apa yang terjadi di luar tadi sehingga dia mengira Reva sengaja menyuruhnya keluar lalu dia membuka pintu dan berkata dengan marah, “Apa yang harus dipilih, aku…”
Saat dia berbicara sampai di sini, tiba–tiba dia berhenti.
Karena dia melihat ruangan ini dipenuhi dengan pakaian – pakaian.
Sangat memesona dan tampak luar biasa.
Sebagai seorang selebriti ternama, Sarah juga mengenakan baju – baju dengan merek mewah seperti itu.
Namun, dia sama sekali tidak pernah menikmati pelayanan seperti ini.Text © by N0ve/lDrama.Org.
Baju baju bermerek mewah yang begitu banyak dan diletakkan di dalam satu ruangan seperti ini saja sudah cukup untuk membuatnya terpesona.
Tidak ada seorang gadis pun yang bisa menolak hal–hal seperti ini!
Pada saat itu Sarah seolah lupa hendak mengatakan apa. Dia langsung berkeliling dan membolak balik setiap potong pakaian dengan sangat antusias.
Harga yang tertera di baju – baju itu membuat Sarah ketakutan juga.
Meski dia adalah seorang selebriti ternama namun bagaimanapun juga dia sudah lama sekali tidak naik daun dan hanya memiliki tabungan sekitar puluhan juta dolar saja.
Dengan situasinya ini, dia masih belum berani berkata bahwa dia bisa membeli apa saja yang dia. inginkan.
Apalagi pakaian seperti ini yang harganya ratusan ribu per potong, meskipun dia yang seorang selebriti pun hanya berani membayangkannya saja!
Sekarang, semua pakaian ini malah diletakkan begitu saja di depannya untuk dia pilih. Dia
merasa seolah sedang bermimpi saja.
Sama seperti setiap gadis yang suka pergi berbelanja, Sarah juga memiliki perasaan seperti sedang berbelanja sekarang.
Dia menyukai gaun yang ini dan juga yang itu sehingga membuat dia tidak sabar untuk menyimpan semua pakaian ini.
Namun Sarah teringat dengan statusnya.
Kemudian dia memilih beberapa gaun yang paling murah lalu membawanya ke dalam kamar untuk dikenakannya.
Sarah berjalan keluar dari dalam ruangan dengan pakaian baru yang dia kenakan dan penampilannya tampak cantik sekali seperti putri salju yang muncul dari dalam cerita dongeng.
Meskipun Reva hanya meliriknya sekilas saja, dia juga merasa cukup kagum.
Sarah menatap Reva dengan malu–malu sambil meremas ujung bajunya dan berkata dengan suara kecil. “Aku akan mengembalikan uang pakaian ini kepadamu…”
Reva mengibaskan tangannya, “Lupakan tentang uangnya.”
“Yang penting jangan memanggil aku dengan preman ataupun bajingan lagi saja!”
Wajah Sarah langsung memerah.
Karena pada dasarnya, dia telah memeriksa dirinya sendiri saat di kamar tadi dan mendapati bahwa dirinya belum ternoda.
Dan hal ini juga membuatnya yakin dengan sepenuhnya bahwa pria di depannya ini benar- benar pria yang sejati!
Reva membuka pintu dan berkata kepada gadis gadis itu, “Oke, dia sudah selesai memilih pakaiannya.”
“Kalian ambil dan bawa pulang saja sisanya!”
Gadis–gadis itu langsung berlari masuk dan salah satu gadis itu berjalan menghampiri untuk melihat model baju yang dikenakan oleh Sarah lalu dia menoleh dan berkata, “Tinggalkan semua pakaian dengan model seperti ini dan bawa pulang saja sisanya!”
Sekelompok gadis itu langsung bergerak dan benar–benar menyisakan semua pakaian dengan model seperti ini lalu mereka mengemasi dan merapikan pakaian – pakaian lainnya.
Reva dan Saralı sama–sama tertegun.
Sarah bertanya–tanya dengan heran, “Kenapa kau tinggalkan semua pakaian dengan model seperti ini?”
Gadis tadi itu tersenyum dan berkata, “Bos sudah berpesan kepada kami bahwa dia akan membeli setiap model dan gaya dari semua pakaian ini.”
“Jadi kami membawa semua model dan gaya pakaiannya. Pakaian model ini adalah gaya pakaian yang kau sukai sehingga kami akan meninggalkan semuanya di sini.”
Mata Sarah membelalak dengan lebar. Dia menatap Reva dan secara refleks dia merasakan semacam perasaan yang sulit untuk dijelaskan di dalam hatinya.
Reva benar–benar membeli setiap baju dari semua gaya pakaian itu untuknya?
Apakah pria ini begitu hebat dan mendominasi?
Reva terdiam, apa yang diinginkan oleh pangeran?
Namun hal ini belum selesai.
Segera setelah gadis – gadis ini merapikan dan mengemasi pakaian mereka lalu tampak sekelompok orang yang bergegas masuk lagi.
Mereka membawakan berbagai macam jenis dan merek tas. Semuanya adalah barang–barang bermerek dan langsung memenuhi ruangan itu.
“Nona, tas – tas anda sudah tiba semua, tolong ditanda tangani.”