Bab 2211
Bab 2211 Tidak tahu malu
“Dave, ini adalah harta karun yang ada di dalam reruntuhan Istana Peri Air, ini juga bukan milikmu, atas dasar apa kamu berhak membaginya?”
“Dan kamu juga harus tahu, anak buah Sekte Badai Angin paling banyak, kami yang paling banyak memberi kontribusi, jika bukan karena kami yang menarik perhatian bayangan hitam itu, kalian pasti sudah menjadi orang mati sekarang!”
Kedi berkata dan menatap Dave dengan sangat tidak puas.
“Apa maksudmu?” tanya Dave.
“Tidak ada maksud apa pun, tiga buah batu permata itu, satu harus diberikan padaku.”
Kedi berkata dengan sikap sombong, itu tidak seperti meminta batu permata melainkan jelas itu sedang mengancam!
Dave melihat sikap Kedi dan tidak bisa menahan diri untuk mencibir!
Sementara Nana mengernyitkan keningnya: “Kedi, kamu tidak tahu malu ya? Tadi Tuan Dave mencarimu untuk bekerja sama, kamu sendiri yang tidak setuju, sekarang kami sudah menghancurkan titik pusat formasi dan mendapatkan batu permata, kamu malah memintanya dengan begitu tidak tahu malu?”
“Ayah dan ibumu tidak mengajarimu ya? Atau mereka yang mengajarimu untuk menjadi tidak tahu malu?”
Nana sepertinya sudah sangat kesal, jadi dia mengatakan perkataan yang sangat menusuk!
“Apa katamu?” Kedi seperti ditusuk di bagian yang paling menyakitkan, ekspresi kemarahan terlihat di wajahnya dan aura di tubuhnya meningkat!
“Kenapa? Perkataanku salah? Tadi kalau kamu turun tangan dan turut membantu sedikit, maka sekarang kamu juga tidak perlu meminta batu permata dengan begitu tidak tahu malu!”
“Tuan Dave sudah menghancurkan titik pusat formasi, itu bisa dibilang sudah menyelamatkan semua orang, kamu tidak berterima kasih padanya saja tidak apa-apa, malah berani datang meminta batu permata, tidak tahu malu…”
Semakin berbicara Nana menjadi semakin kesal, dia mulai mencaci maki Kedi dan sama sekali tidak takut padanya!
“Kamu cari mati…” Content is © 2024 NôvelDrama.Org.
Kedi mengamuk dan melayangkan tamparannya ke arah Nana!
Nana sama sekali bukan tandingan Kedi, namun menghadapi serangan Kedi, dia juga tidak panik sedikit pun!
Di saat Kedi menyerang, Tobi yang ada di samping juga menyerang!
Tok langsung meraih pergelangan tangan Kedi dan berkata dengan ringan: “Kedi, saya rasa yang daukan oleh Dik Nana tidak salah, tadi kamu sudah diberi kesempatan untuk bekerja sama, tapi kamu sendiri yang tidak setuju!”
“Sekarang apa yang kami dapatkan dengan susah payah, kamu malah ingin mengambilnya tanpa usaha apakah ada hal yang begitu baik di dunia ini?”
Jika kamu merasa anak buah Sekte Badai Angin kalian paling banyak, kekuatan kalian paling kuat, tidak ada salahnya mencoba, paling jika keadaannya menjadi sulit maka tidak akan ada yang bisa
keluar dani reruntuhan ini.”
Perkataan Tobi membuat kekhawatiran muncul di hati Tobi, dia hanya bisa menarik kembali tangannya dan meskipun dia merasa enggan di dalam hatinya, dia juga tidak mengatakan apa pun lagi!
Jika hanya Dave bertiga Kedi sama sekali tidak takut, tapi sekarang dengan adanya Tobi dan yang lainnya. Kedi tidak memiliki keyakinan!
Terlebih lagi, dia tidak ingin memulai konflik dengan Klan Meteor, kalau tidak setelah keluar dari sini, dia tidak akan bisa memberi pertanggungjawaban!
Setelah berhenti sejenak, kerumunan orang itu melanjutkan perjalanan dan melewati terowongan menuju ke bagian belakang!
Saat mereka terus bergerak lebih dalam lagi, Dave mulai merasakan aura yang dia rasakan di dalam Mata Air Regenerasi!
Sepertinya Mata Air Regenerasi itu mengalir dari tengah reruntuhan ini.
Setelah berjalan cukup jauh, sebuah pintu batu yang melengkung dan terbentuk secara alami muncul, pintu batu itu tebal dan berat, di atasnya juga terdapat banyak bekas pahatan dan sepertinya sudah mengalami perbaikan di tahap selanjutnya!
Di atas pintu batu itu, tiga kata Istana Peri Air masih terlihat dengan jelas, walaupun sudah melewati ratusan tahun, semuanya masih sangat utuh!
“Sungguh klan yang aneh, kenapa mereka membangun pintu gerbang mereka di tempat ini? Lantas aula utama yang kita lewati tadi itu bukan Istana Peri Air?”
Nana melihat pintu batu itu dan bertanya dengan sedikit penasaran.
“Aula utama yang kita lewati tadi itu juga merupakan milik Istana Peri Air, hanya saja tidak benar-benar masuk ke dalam Istana Peri Air yang sebenarnya, di masa lalu banyak klan yang mendirikan aula utama di bagian depan dan dijadikan sebagai tempat untuk mengajar, berlatih dan menyambut tamu.”
“Tidak akan membiarkan orang-orang lain masuk ke dalam klan yang sesungguhnya demi mencegah beberapa rahasia di dalam klan diselidiki oleh orang lain.”
“Sekarang sepertinya masih ada klan yang dibangun dengan desain seperti ini, itu tidak termasuk hal yang anch!”
Tobi menjelaskan pada Nana!