Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2197



Bab 2197 Sudah ditemukan

“Tidak perlu berteriak lagi, dia pasti akan mati kali ini, sekarang giliranmu.”

“Kali ini, kamu dapat merasakan rasanya kami dua bersaudara secara bersamaan…”

Pria itu berkata sambil berjalan ke arah Nana!

Sementara Nana memutar kepalanya dan tidak berani menatap pria itu, dia hanya bisa terus melangkah mundur!

“Bicaramu besar juga ya, sampai berani begitu yakin kalau saya sudah mati?”

Saat ini, suara Dave perlahan–lahan terdengar dari belakang tubuhnya!

Pria itu tercengang dan menoleh ke belakang, dia menemukan selain Tubuh Emas tak terhancurkan yang hilang, tidak ada luka apa pun yang terlihat pada tubuh Dave!

“Bagaimana bagaimana mungkin? Mengapa kamu tidak mati?”

Pria itu terlihat penuh ketidakpercayaan.

“Tuan Dave. ” This text is property of Nô/velD/rama.Org.

Nana melihat Dave yang baik–baik saja, segera berlari ke arah Dave dan bersembunyi di belakangnya!

“Saya sudah bilang, kalian semua tidak lebih dari sampah, jika mati di bunuh oleh kalian, bukankah saya akan sangat malu?”

Dave tertawa dengan dingin.

“Tidak mungkin, ini tidak mungkin, siapa kamu sebenarnya?”

Pria itu bertanya dengan keras pada Dave!

“Ingin tahu siapa saya, maka pergilah ke neraka dan tanyakan pada raja Neraka…!

Setelah berkata, sosok Dave langsung tiba di hadapan pria itu.

Pria itu terkejut dan sosoknya mundur dengan cepat, namun sayangnya kecepatannya tidak secepat Davé!

Terlihat tinju Dave yang semakin lama semakin besar dan menghantam pria itu dengan ganas!

Melihat hal itu, tubuh pria itu seketika berubah menjadi gumpalan kabut hitam, sementara mayat Hitam dan Putih muncul di hadapannya!

“Ingin kabur?”

1/3

Melihat gumpalan kabut hitam itu, Dave melompat dan mengejarnya!

Tubuh Dave memancarkan cahaya emas dan kecepatannya bagaikan kilat, seketika dia mengejar kabut hitam itu dan menembusnya!

Kabut hitam itu kembali berubah menjadi sosok manusia dan tertawa dingin : “Sekarang saya tidak memiliki tubuh fisik yang nyata, kamu tidak akan bisa melukaiku….”

“Tidak bisa melukaimu, maka saya akan memakanmu…”

Setelah berkata, perut Dave langsung menjadi cekung, dia membuka mulutnya dengan ganas dan daya hisap yang besar langsung mengarah pada sosok manusia itu!

Hal ini membuat sosok manusia itu panik, merasakan daya hisap yang besar, dia berusaha mati- matian untuk membebaskan diri, namun sama sekali tidak bisa!

“Jangan, jangan bunuh kami, selama kamu tidak membunuh kami, kami akan menyetujui persyaratan apa pun yang kamu mintal”

Saat ini, sosok manusia itu angkat bicara.

Suara Hitam dan Putih terdengar dari mulut sosok manusia itu, tubuh fisik keduanya sudah mati tapi roh mereka masih hidup!

“Ingin memohon ampun sekarang, sudah terlambat…”

Dave sama sekali tidak melepaskan mereka berdua, dia langsung menghisap kabut hitam itu dan jiwa kedua orang itu ke dalam tubuhnya!

Seni Konsentrasi Hati bekerja dengan cepat, memurnikan kabut hitam yang dihisapnya dengan cepat!

“Ayo kita pergi…”

Dave berkata sambil menatap Nana yang ada di sampingnya!

Nana mengangguk, lalu mengikuti Dave dengan erat dan perlahan–lahan berjalan lebih dalam ke pedalaman hutan!

Saat ini, di ujung hutan, sebuah istana megah menjulang tinggi!

Kedi menatap istana yang megah di depannya dan kegembiraan terpancar di matanya.

“Reruntuhan Istana Peri Air, ini seharusnya adalah reruntuhan Istana Peri Air, hahaha…”

“Saya menemukannya, akhirnya saya menemukannya…”

Kedi berteriak kegirangan!

Namun segera, tawa Kedi berhenti dan diikuti dengan tatapan tajam ke arah pedalaman hutan!

2/3

“Tuan Muda Kedua, ada apa?”

Seorang murid Sekte Badai Angin melangkah maju dan bertanya.

“Ada orang yang masuk ke sini lagi!” Kedi mengernyitkan keningnya.

“Bagaimana mungkin, Tetua ketiga dan yang lainnya sedang berjaga di luar, para sampah–sampah dari dunia luar itu tidak akan bisa masuk ke sini.”

Murid Sekte Badai Angin itu berkata.

“Seharusnya bukan ahli bela diri dari dunia luar, melainkan orang–orang dari alam tersembunyi, orang dari dunia luar tidak memiliki aura seperti ini!”

Sepasang mata Kedi menyipit dan tatapan matanya berkilat dengan niat membunuh!

“Orang dari alam tersembunyi? Lantas ada orang dari klan lainnya yang masuk ke sini? Secara logika, Tetua ketiga akan memberitahu kita.”

Salah seorang murid Sekte Badai Angin lainnya berkata dengan kaget.

“Mungkin Tetua ketiga sudah menemui ajalnya, sekarang reruntuhan Istana Peri Air sudah muncul, sekte mana yang tidak ingin memilikinya, namun sekarang kita menemukannya terlebih dulu, maka jangan harap ada orang yang bisa merebutnya!”

Niat membunuh Kedi membara di tatapan matanya, aura di tubuhnya juga terus meningkat!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.