Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2160



Bab 2160 Sengaja menyulut kemarahan

“Eric, jika kami bersikeras mau masuk, apa yang bisa kamu lakukan?”

“Yudi tidak mau menampakkan diri, juga tidak mengizinkan kami masuk, sepertinya Sekte Energi Murni.memang melakukan kesalahan memalukan, bukan?”

Kedi berkata sambil mencibir.

“Kalian Sekte Badai Angin yang melakukan kesalahan memalukan…”

Pada saat ini, Nana yang mendengar adanya keributan bergegas menghampiri dengan anak. buahnya!

Melihat kedatangan Nana, sepasang mata Kedi berbinar-binar.

“Nona Nana semakin lama semakin cantik saja, tubuh mungil ini benar-benar sempurna….

Kedi tanpa malu-malu menatap Nana dengan tatapan penuh nafsu!

Tatapan Kedi ini membuat Eric seketika meledak dengan kemarahan!

Siapa yang tidak tahu, Eric dan Nana adalah pasangan emas di Sekte Energi Murni, keduanya merupakan kekasih masa kecil dan Eric sangat menyukai Nana!

Sekarang Kedi melecehkan Nana di hadapan Eric, tentu saja Eric akan marah!

“Kedi, tutup mulut sialanmu itu, percaya tidak saya akan mencambuk mulut sialanmu itu sampai bengkak?”

Eric menatap Kedi dengan marah dan berkata dengan jengkel.

“Hahaha, hanya dengan kemampuanmu itu, apa kamu mampu?”

“Jika punya kemampuan maka menyeranglah, saya menunggumu…”

Kedi mengulurkan wajahnya ke hadapan Eric dan sengaja memprovokasi Eric agar Eric menyerang!

Nana yang ada di samping menarik sudut baju Eric: “Kakak seperguruan, jangan gegabah, orang ini sengaja menyulut kemarahanmu.”

Jika Eric menyerang terlebih dulu di saat ini, maka mereka akan dirugikan.

Di hadapan begitu banyak orang, Eric tidak akan bisa membela diri!

Wajah Eric memerah karena marah, sepasang tinjunya mengepal dengan erat dan aura di tubuhnya terus meningkat!

Melihat Eric tidak berani menyerang, Kedi tersenyum dan berkata: “Karena kamu tidak berani menyerang, maka minggir, jangan menghalangi jalan.”

“Serahkan kultivator iblis itu, atau biarkan kami masuk…”

Eric melihat sikap Kedi yang begitu sok dan sudah tidak bisa menahan diri!

Dalam sekejap, dia langsung melayangkan tinjunya ke arah Kedi.

Namun saat tinju Eric hampir mengenai Kedi, tubuh Kedi tersentak ke belakang dan menghindari pukulan itu!

Lalu setelahnya, Kedi melayangkan tinjunya.

Sebelum Eric dapat menarik kembali pukulannya, Kedi sudah menghantamkan tinjunya ke arahnya!

Jelas kalau Kedi sudah membuat persiapan sejak awal dan menunggu Eric menyerang!

Bam… This content is © NôvelDrama.Org.

Karena lengah, Eric dihantam di bagian dada dengan keras dan tubuhnya langsung terlempar ke belakang!

Mundur beberapa langkah berturut-turut, hingga dipapah oleh murid lainnya dari Sekte Energi Murni, Eric baru dapat berdiri dengan mantap!

Eric menatap Kedi dengan marah, di hadapan begitu banyak tetua dari klan dan sekte besar lainnya, Eric ditinju oleh Kedi, dia sama sekali tidak bisa menekan kemarahan ini!

Jika mengatakan kekuatan Eric tidak sekuat Kevin, maka dia akan mengakuinya, tapi kekuatan Kedi juga tidak sebanding dengan Kevin, jadi kekuatan Eric dan Kedi seharusnya berada di tingkatan yang sama!

Sekarang, di antara dua orang yang memiliki kekuatan setara ini, Eric malah mundur berturut- turut setelah dihantam oleh tinjunya Kedi, ini membuat dirinya tidak memiliki tempat untuk menaruh mukanya lagi.

“Kedi, saya akan membunuhmu…”

Eric berteriak dengan marah dan kembali menyerang ke arah Kedi!

Namun pada saat ini, Dave perlahan-lahan berjalan keluar dan tiba di depan pintu, lalu menatap beberapa orang dari sekte dan klan besar lainnya dan berkata: “Apakah kalian sedang mencariku? Dan mengatakan saya adalah kultivator iblis?”

Kedi menatap Dave lalu bertanya: “Namamu Dave?”

“Benar!” Dave mengangguk!

“Kalau begitu benar, kamu adalah kultivator iblis, kamu yang melukai kakakku bukan?”

Tanya Kedi.

“Maksudmu Kevin dari Sekte Badai Angin? Benar, saya yang melukainya, apa yang ingin kamu lakukan?”

Dave mengangguk dengan tenang.

akan

“Hm, seorang kultivator iblis sepertimu juga berani melukai kakakku, hari ini saya membalaskan dendam kakakku, membunuh kultivator iblis sepertimu dan menghilangkan bencana bagi dunia…”

Kedi berkata dengan muram, dia membalikkan telapak tangannya dan sebilah pedang panjang muncul.

Cahaya kemerahan bersinar di atas bilah pedang itu!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.