Bab 2139
Bab 2139 Masih hidup
Segera, aura Kevin dan Eric mulai bertabrakan satu sama lain!
Dalam sekejap, langit dan bumi menjadi remang, matahari dan bulan tidak bercahaya seolah- olah ini adalah hari kiamat!
Tubuh Kevin dan Eric bertabrakan dengan keras, dan diikuti oleh sambaran petir yang terus. melesat!
Pertarungan kedua orang itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh orang lain!
Langit dan bumi berguncang, kekacauan pun terjadi!
Gura melihat pemandangan di depannya dengan kaget, mulutnya menganga lebar: “Ini, ini adalah pertarungan antara Maha Dewa?”
Anto yang menyaksikannya juga tampak terkejut, meskipun dia sudah menerobos Maha Dewa, tapi dengan kekuatannya ini jika terlibat dalam pertarungan ini sepertinya juga akan berubah. menjadi ampas!
Nana menunjukkan ekspresi cemas, sepasang tinjunya mengepal dengan erat dan menyaksikan pertarungan keduanya dengan erat!
Dia tahu kekuatan Eric tidak bisa melawan Kevin, semakin kuat kekuatannya maka jarak antara setiap ranah kecil sekal*pun adalah celah yang tidak bisa dilewati!
Ranah di atas Maha Dewa akan menjadi semakin sulit!
Bam…
Suara yang memekakkan telinga terdengar dan terlihat sesosok tubuh yang terbang mundur dengan cepat.
Sosok itu lalu menabrak sebuah batu besar berukuran belasan meter yang berada tidak jauh dari sana, lalu menghancurkan batu itu menjadi abu!
Kekuatan seperti ini, dapat dibayangkan…
“Kakak seperguruan…”
Nana yang melihat hal ini segera menghampiri dan memapah Eric.
Raut wajah Eric memucat dan jelas sudah terluka, tapi tatapannya masih mengandung kesombongan dan tidak puas dalam hatinya!
“Mengapa? Tidak puas?”
Kevin berkata dengan senyuman dingin.
Eric berkata sambil menggertakkan giginya.
“Jangan membual, sekarang kamu sudah bisa pergi, mayat ini sudah menjadi milikku!”
Setelah selesai bicara, Kevin melambaikan tangannya dan dua orang anggota Sekte Badai Angin melompat masuk ke dalam lubang dan berniat mengangkat mayat Dave!
“Kakak seperguruan, ayo kita pergi, kita bisa menjelaskannya pada Guru nanti!”
Nana memanggil Eric dan mengajaknya pulang!
Namun pada saat ini, tiba-tiba seluruh puncak gunung berguncang, diikuti oleh cahaya keemasan yang memancar dari lubang itu dan aura yang menakutkan juga menyebar dari dalam.
Dua anggota Sekte Badai Angin yang awalnya melompat ke dalam lubang itu akhirnya terlempar keluar dari lubang oleh kekuatan yang menakutkan ini!
“Apa yang terjadi?”
Kevin mengernyitkan keningnya.
“Tuan, orang itu…orang itu belum mati…”
Salah seorang anggota Sekte Badai Angin berkata.
Saat Eric dan Nana mendengar bahwa Dave belum mati, mereka juga menghentikan langkah mereka dan menatap ke arah lubang itu dengan tidak percaya!
Cahaya keemasan itu semakin lama semakin kuat dan aura di dalam lubang itu terus meningkat.
Tubuh Dave perlahan-lahan melayang naik dari dalam lubang!
Saat ini Dave terbungkus oleh cahaya keemasan dengan Pedang Naga di tangannya, berdiri dengan agung seperti dewa perang berbaju besi emas!
“Bagaimana…bagaimana mungkin?”
Anto menatap Dave dengan terkejut dan tampak tidak percaya!
Kekuatan Dua belas Buddha ternyata tidak bisa membunuh Dave yang hanya Maha Guru tingkat
lima!
Ini sungguh mustahil.
Terlebih lagi aura di tubuh Dave saat ini tampak jauh lebih kuat saat ini!
“Maha Guru tingkat delapan, masih kurang sedikit lagi…”
Dia mengira dengan mengandalkan kekuatan iman ditambah dengan kekuatan Mohak, dia setidaknya bisa menerobos ranah Maha Dewa!
Tapi sepertinya semakin tinggi kekuatannya maka sumber daya yang dibutuhkan Dave untuk meningkatkan kultivasinya akan menjadi semakin besar!
Namun dengan kekuatan Maha Guru tingkat delapan miliknya, Dave juga tidak akan takut dalam menghadapi Maha Dewa tingkat lima! Content © provided by NôvelDrama.Org.
Ini adalah keistimewaan dari Seni Konsentrasi Hatinya, meskipun sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat kultivasinya juga berkali-kali l*pat dari orang lainnya!
Tapi di tingkat kultivasi yang sama, Dave tidak akan terkalahkan!
Dave menatap Kevin, Eric dan yang lainnya lalu menjatuhkan tatapannya pada Anto!
Hanya tatapan ini saja membuat tubuh Anto tanpa sadar gemetar!