Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 2137



Anto yang mendengar tidak ada hubungannya merasa lega di dalam hatinya dan berkata dengan segan: “Silakan saja Tuan Eric, hanya saja anak ini sudah merebut beberapa senjata ajaib adik seperguruanku. jadi…”

“Hanya beberapa besi rongsokan saja, ambil saja, saya hanya membutuhkan mayat anak ini!”

Eric melambaikan tangannya dengan santai, di hadapan Sekte Energi Murni, senjata ajaib tidak lebih dari besi rongsokan!

“Terima kasih Tuan Eric, terima kasih Tuan Eric…”

Anto berterima kasih!

Namun saat ini Wilson malah sedikit tidak senang, sepasang pria dan wanita di hadapannya memiliki usia yang hampir sebaya dengan dirinya, tapi malah terlihat begitu sombong dan berani mengatakan bahwa senjata ajaib milik keluarga mereka adalah besi rongsokan!

Perlu diketahui banyak keluarga di alam rahasia juga menggunakan senjata ajaib dari Klan

Seratus Pemurnian.

Dan Wilson menatap Nana yang anggun dan menawan, dengan aura kecantikan yang memesona bagaikan dewi yang turun ke bumi, jadi dia juga ingin berkenalan!

“Siapa kalian? Berani mengatakan senjata ajaib Klan Seratus Pemurnian kami adalah besi rongsokan?”

“Lalu, Dave dibunuh oleh Pamanku, jadi kalian tidak boleh membawa mayatnya, saya masih mau melampiaskan kemarahanku pada orang

ini!”

“Jika kalian bersikeras ingin membawa mayat Dave, maka biarkan adik kecil ini menemaniku…”

Wilson menatap Nana dengan tatapan penuh nafsu!

Perkataan Wilson membuat Anto yang sudah melompat ke dalam lubang seketika terkejut.

Sementara Eric mengernyitkan keningnya dan kemarahan di tubuhnya seketika meningkat, Nana juga menatap Wilson dengan rasa jijik yang mendalam!

“Dasar brengsek tidak tahu malu…” Content provided by NôvelDrama.Org.

Nana mengumpat dengan marah dan mengayunkan tamparannya dengan keras!

Sebuah kekuatan yang besar mengarah ke arah Wilson!

Saat Nana menyerang, Wilson seketika menyesal karena dia menyadari mereka yang tampak sebaya di depannya ini memiliki kekuatan yang melebihi Anto saat menyerang!

Aura yang menakutkan itu langsung membuat Wilson tidak bisa bernafas, tubuhnya tidak bisa bergerak seolah akan tercabik-cabik!

Rasa sakit yang luar biasa membuat raut wajah Wilson terlihat mengerikan dan dia bahkan tidak bisa berteriak!

Anto yang melihat ini segera melayangkan tamparannya dan menghadang aura Nana, dan membuat Wilson bisa bernafas sedikit lebih lega!

“Tuan Eric, Nona Nana, keponakanku ini memang suka berbicara tanpa tahu mengontrol mulutnya, memang pantas mati, tapi mohon keduanya mempertimbangkan diriku dan mengampuninya satu kali ini!”

“Kami tidak menginginkan barang-barang Dave lagi, kalian bisa membawa mayatnya pergi!”

Anto meminta maaf pada Eric dan Nana dengan putus asa.

Saat ini Wilson seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, dia menunduk dan tidak berani mengatakan apa pun lagi, rasa sakit di ambang kematian tadi membuat dia masih ketakutan saat memikirkannya!

“Hm, menghina adik seperguruanku, apakah bisa selesai dengan satu kata maaf? Lalu akan jadi apa Sekte Energi Murni kami?”

Eric mendengus dan berkata dengan penuh niat membunuh.

Anto yang melihat hal ini langsung berbalik dan menampar Wilson, lalu mulai memukuli dan menendangnya!

Wilson yang dipukuli hanya bisa berteriak kesakitan, Gura yang melihatnya merasa sakit hati tapi tidak berani menghentikan!

Dia tahu Anto melakukan ini demi menyelamatkan nyawa putranya, siapa suruh putra bodohnya ini tidak punya mata!

Bahkan Anto saja bersikap sopan pada mereka, dia malah berani memprovokasi mereka!

Tidak lama kemudian, Wilson yang dipukuli oleh Anto hanya menyisakan nafas-nafas terakhir!

“Tuan Eric, saya berharap kamu dapat membiarkan dia tetap hidup, saya sudah memberi pelajaran padanya..”

Anto berkata dengan memelas!

“Kakak seperguruan, sudahlah, sebaiknya kita segera kembali agar Guru tidak menunggu dengan

cemas!”

Nana berkata pada Eric.

Eric mengangguk dan melompat masuk ke dalam lubang dalam itu dan berniat mengangkat

mayat Dave keluar!

Namun saat Eric baru saja melompat, dan berniat terjun ke dalam lubang dalam itu, Kevin menghentikannya!

“Kevin, apa yang kamu lakukan?”

Eric mengernyitkan keningnya!

“Eric, mayat anak itu akan kubawa pulang ke Sekte Badai Angin untuk diperiksa…”

Kevin berkata sambil tersenyum.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.