Bab 671
Bab 671 Keluarga Konglomerat, Keluarga Misra
Saat Tuan Besar Basagita menelepon.
Di dalam Vila Cakrawala.
Luna juga sedang memperhatikan insiden penagihan utang berskala besar dan masalah yang akan dihadapi oleh Keluarga Basagita serta Keluarga Mahasura.
“Aku tahu bahwa kedua keluarga itu pasti akan mengalami masalah karena membeli barang di pelelangan dengan membabi buta, hanya saja nggak disangka masalah ini akan sebesar ini.”
“Selain itu semuanya meledak hari ini, hal ini sangat nggak normal dan pasti ada orang di balik masalah ini!”
Luna juga merasa tidak berdaya.
Keluarga Mahasura dan Keluarga Basagita menghabiskan uang triliunan.
Hanya untuk membeli kekacauan ini?
“Orang di balik masalah yang kamu katakan adalah aku.
Ardika duduk di samping dan berkata sambil tersenyum, “Aku sedang melampiaskan amarah untukmu.”
“Membual saja kamu!”
Luna memutar bola matanya pada Ardika.
Luna sudah sangat terkejut saat melihat Ardika bisa menghadapi Wulan.
Sama sekali tidak percaya kalau ini adalah tindakannya. Contentt bel0ngs to N0ve/lDrâ/ma.O(r)g!
“Mungkinkah selain Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi, Keluarga Septio di Provinsi Aste, masih ada keluarga konglomerat lainnya yang ingin bergabung dan menunda perpecahan antara Keluarga Mahasura dan Keluarga Basagita?”
Luna bergumam sendiri.
“Luna, aku pernah mendengar dari pamanmu kalau memang benar ada keluarga konglomerat yang akan bergabung.”
Amanda membiarkan Doni dan memelototi Ardika.
Dia berkata, “Kudengar Keluarga Misra dari Kota Lino lagi mengumpulkan uang untuk memasuki Kota Banyuli.”
Kota Lino adalah tetangga Kota Banyuli yang berada di sebelah barat.
“Keluarga Misra?”
Ekspresi Luna terlihat sedikit aneh saat mengungkit Keluarga Misra.
“Kenapa, istriku? Kamu kenal Keluarga Misra?”
Andika bertanya pada Luna.
“Sebagai menantu Keluarga Basagita, nggak disangka kamu nggak tahu masalah antara keluarga ini dengan Keluarga Misra!”
Amanda menyerang Ardika untuk membela suaminya.
“Keluarga Misra dan Keluarga Basagita berbesanan, nenek kalian adalah anggota Keluarga Misra.”
“Keluarga Basagita akan menjadi keluarga konglomerat di ibu kota provinsi kalau bukan karena terjadi masalah pada Grup Agung Makmur pada beberapa tahun yang lalu.”
Amanda berkata dengan bangga, “Wanita tua ini terkenal sebagai wanita terkuat di seluruh Provinsi Denpapan dan mendirikan fondasi Grup Agung Makmur sendirian!”
“Sayangnya wanita tua ini meninggal dengan cepat
Nyonya Vivian.
Yaitu nenek dari Luna dan Handoko.
Ternyata dia sudah meninggal belasan tahun yang lalu.
Jadi Ardika tidak mengenalnya.
Dia baru mengetahuinya setelah mendengar ucapan Amanda.
Ternyata Keluarga Basagita memiliki masa lalu yang kelam..
Pada belasan tahun yang lalu.
Jangankan keluarga kelas dua, Keluarga Basagita bahkan tidak pantas untuk bergabung dengan keluarga kelas tiga.
Demi bisa bergabung dengan Keluarga Misra, mereka menyuruh Tuan Besar Basagita untuk menikah masuk ke dalam Keluarga Misra.
Sama seperti Ardika saat ini, diejek dan diremehkan oleh orang lain.
Nyonya Vivian hampir memiliki pengalaman yang sama dengan Luna.
Wanita kuat ini memutuskan hubungan dengan Keluarga Misra setelah terjadi konflik.
Serta juga berkata.
Kalau dia akan membuat keluarga konglomeratnya sendiri!
Jadi dia membawa Tuan Besar Basagita kembali ke Kota Banyull dan mendirikan Grup Agung
Makmur.
Nyonya Vivian adalah orang yang akan mengambil keputusan akhir di dalam Keluarga Basagita pada saat itu.
Tuan Besar Basagita hanya sebagai kepala Keluarga Basagita secara formalitas.
Sebenarnya dia adalah orang yang menurut pada istrinya.
Dikatakan bahwa jika Nyonya Vivian ingin menampar wajah kirinya, maka Tuan Besar Basagita tidak akan berani memberikan wajah kanannya.
Dia pernah menjadi menantu yang bergabung ke dalam Keluarga Misra dan menerima banyak ejekan setelah meninggalkan Keluarga Misra.
Mungkin ini adalah alasan kenapa pandangan Tuan Besar Basagita begitu sempit dan sangat membenci Ardika yang juga merupakan menantu yang masuk ke dalam keluarga mereka.
“Orang yang menyebalkan juga memiliki sisi yang menyedihkan.”
Ardika bersimpati pada Tuan Besar Basagita setelah mendengar cerita masa lalu.
Kehidupannya adalah sebuah tragedi.
Tidak sepertinya.
Luna tidak pernah mengatakan apa pun meski orang lain meremehkannya yang merupakan menantu yang bergabung dengan keluarga pihak wanita.
Luna tidak pernah meremehkannya dan juga tidak pernah membiarkannya dirugikan.
“Jangan bicarakan Keluarga Misra lagi kita sudah lama nggak berhubungan dan nggak ada hubungannya dengan kita.”
Luna menggelengkan kepalanya dan terlihat sangat tenang.
Pada saat ini ponselnya berdering.
Luna mengerutkan keningnya dan menjawab panggilan..
“Ка Kakek?”
Nada bicaranya sedikit dingin.
“Luna, kamu pasti sudah dengar situasi Keluarga Basagita sekarang, semua ini adalah ulah suami bodohmu!”