Menantu Pahlawan Negara

Bab 652



Bab 652 Alb Bagi Mereka yang Belajar Kedokteran

Malapraktik? Ternyata dia Desi, mantan wakil kepala dokter di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional.”

“Saat itu masalahnya sangat serius. Gadis itu baru berusia 18 tahun dan tewas karena dokter gadungan ini. Tragis sekali. Keluarganya meletakkan karangan bunga di depan rumah sakit dan mendirikan ruang duka.”

Kamu sudah bertahun–tahun nggak memberiku penjelasan. Hati nuranimu sudah nggak ada,” kan?”

Setelah mendengar apa yang dikatakan Pak Willie, para pasien dan keluarga mereka menonton mulai berbicara.

Serangkaian tatapan menghina tertuju pada Desi.

Wajah Desi langsung memucat.

Tubuhnya agak menggigil dan dia tidak bisa berkata–kata.

Kejadian ini adalah rasa sakit abadi di hatinya.

Luna dan Handoko langsung membantunya.

yang

“Pak Willie, kalau bicara pakailah hati nurani. Lima tahun yang lalu ibuku sudah dikeluarkan dari rumah sakit dan hak praktiknya sudah dicabut. Keluarga kami juga sudah membayar kompensasi dalam jumlah besar.”

“Ini nggak dihitung memberi penjelasan? Apa mau suruh dia serahkan nyawanya!?”

Ekspresi Pak Willie tidak berubah dan dia berkata dengan percaya diri, “Bagaimanapun, kudengar rekan–rekan lamaku di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional bilang kalau baru–baru ini keluarga Laura mengungkit masalah lama lagi. Mereka bilang kalian sekeluarga nggak mau memberi mereka penjelasan.”

Willie dipindahkan dari Rumah Sakit Pengobatan Tradisional.

Dulu dia adalah rekan kerja Deşi dan bahkan mengejar Desi dengan gila–gilaan.

Hanya saja Desi jatuh cinta pada Jacky dan menikah.

Willie selalu menyimpan dendam.

Dia tahu betul cerita dalam kecelakaan medis beberapa tahun lalu.

Mengungkit masalah ini tidak lebih dari alasan untuk mengusir Jacky.

Mata Luna berkilat marah.

Viktor dan orang tuanya datang ke Vila Cakrawala beberapa kali untuk meminta uang.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan terhadap keluarga bajingan inl.

Setiap kali mereka hanya bisa menyelesaikan masalah dengan uang. Exclusive © material by Nô(/v)elDrama.Org.

Tidak disangka, mereka masih menyebarkan rumor dan menimbulkan masalah di luar.

“Aduh

Jacky yang duduk di kursi roda tiba–tiba berteriak kesakitan.

Tangannya mengepal sandaran lengan kursi roda dan keringat dingin mengucur di keningnya.

Daerah yang terkena di kakinya mulai terasa sakit lagi.

Luna cemas. Dia menoleh ke dokter di sampingnya dan berkata, “Dokter Hendrik, tolong periksa dia segera. Lihatlah, dia sudah benar–benar kesakitan.”

“Oke.”

Dokter Hendrik mengangguk dan hendak melangkah maju.

“Berhenti!”

Willie berkata dengan marah, “Kubilang nggak boleh mengobatinya. Apa kamu nggak mengerti?”

“Pak, kita ini dokter…..

Sebelum Dokter Hendrik selesai berbicara, dia dipelototi oleh Willie dengan kejam.

Jantungnya berdetak kencang.

Willie terkenal picik.

Hari ini dia telah menyinggung perasaannya dan takutnya ini akan menjadi alasan untuk menindasnya.

“Saat aku mulai bekerja di rumah sakit, kamu masih bersekolah. Apa perlu kamu menjelaskan arti dokter padaku?”

Willie memelototi Dokter Hendrik lagi.

Dia menoleh dan melihat penampilan Jacky yang menyedihkan.

Sepasang mata di balik kacamatanya penuh dengan kesombongan.

“Malapraktik lima tahun lalu adalah aib bagi sistem medis Kota Banyuli!”

Willie berkata dengan penuh keadilan, “Bagaimanapun, hari ini kubilang nggak diobati ya nggak usah diobati!”

+15 BONUS.

“Bagus!”

Para penonton yang tidak mengetahui kebenaran langsung terhasut olehnya dan mulai bertepuk tangan.

Setelah melihat adegan ini.

Luna dan Handoko sama–sama meneteskan air mata dengan kesedihan serta kemarahan terpancar di wajah mereka.

Hati Desi remuk.

Jacky tidak ingin istrinya dipermalukan seperti ini. Dia menggertakkan gigi dan menahan rasa sakit di kakinya sebelum berkata, “Ayo pergi. Aku bisa menahan rasa sakit kecil ini.”

Keluarga itu berbalik diam–diam di tengah tatapan menghina semua orang.

Willie menolak menyerah dan mencibir, “Desi, kamu adalah aib bagi kami yang belajar kedokteran. Kusarankan kamu untuk jaga sikap dan berikan penjelasan pada keluarga Laura.”

“Kulihat kamulah aib bagi mereka yang belajar kedokteran!”

Pada saat ini suara menggelegar bagaikan gemuruh tiba–tiba terdengar.

GET


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.