Bab 167
Bab 167
Bab 167
Peringatan di komputernya masih terus menyala, dan tangan kaki mungil Javier sudah membeku bagaikan es.
Untuk membuat posisi GPS ibunya lebih akurat, dia sudah memasang sistem pengenalan lokasi sebelumnya di ponsel dan gelang pintar ibunya. Sekarang kedua pemancar tidak lagi mentransmisikan sinyal, mungkin karena peralatan ini jatuh kedalam air sehingga menjadi rusak.
Ibu baik-baik saja, kenapa dia harus melompat kedalam sungai?
Kening kecilnya mengernyit, dan segera menelpon Samara, dan menyadari kalau nomornya tidak bisa dihubungi,
Tidak!
Pasti sesuatu telah terjadi pada ibu!
Sekarang yang tahu kalau ibunya tenggelam hanya dirinya, dia harus memikirkan cara untuk menyelamatkan ibunya.
Si kecil memiliki ide di hatinya sekarang, tetapi kecemasannya masih menarik hatinya seperti cakar yang tajam, sekarang sudah malam, dan sungai sedang pasang, air nya sangat deras, posisi ibu yang jatuh kedalam air mungkin saja……
Javier mengepalkan tangannya dengan erat, dia memikirkan sangat banyak kemungkinan dalam hatinya.
Tidak mungkin, tidak mungkin, ibunya adalah orang yang beruntung, tidak mungkin terjadi apa-apa.
Grup Costan.
Asta dan Alfa sedang membicarakan masalah Samara.
Alfa menyesap teh Pu’er dan berkata : “Kak, saya dengar Samara membuat kakek sangat kesal!
Orang yang berani membuatnya seperti itu, hanya beberapa yang masih hidup hingga saat ini.”
“Lalu?” Asta membalikkan dokumen, dia bahkan tidak mengangkat kepalanya.
Alfa awalnya ingin bertanya pendapat Asta, tapi dia tersedak saat mendapatkan jawaban yang tidak dibayangkan olehnya.
“Bagaimana kamu akan menghadapi kakek?”
“Tidak masalah apabila dia mendidik Oliver dengan hukuman fisik, tapi dia tidak seharusnya memukul Samara.” Asta mengangkat mata tajamnya, “Saya masih menganggapnya sebagai tetuaku, dan tidak ingin memikirkan masalah ini lagi.”
Alfa yang mendengarnya kembali tercengang.
Saat Kakek membuat keputusan, meskipun mereka berdua tidak setuju, tapi untuk pertimbangan keluarga, mereka biasanya akan mengikuti keputusannya tanpa persyaratan.
“Kak, sebenarnya apa yang begitu baik dari wanita itu?” Alfa tidak mengerti, sangat tidak mengerti.
“Semuanya.” Asta melirik Alfa dan berkata dengan acuh tak acuh, “Dan jangan menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu lagi di hadapanku.”
Alfa menggelengkan kepalanya, menghela nafas sambil meminum teh Pu’er.
Dulu dia mengira Asta tidak akan pernah terpesona pada wanita, dan walaupun dia terpesona, orang itu pastilah dewi dari khayangan.
Tapi dia tidak menyangka, sama sekali tidak menyangka Asta akan terpesona pada seorang wanita jelek, yang berstatus ibu tunggal dari dua orang putra.
Dan di saat itu—
Wilson masuk dengan wajah panik.
JIULICO
“Tuan, Javier datang ke Grup Costan untuk mencarimu, resepsionis tidak mengijinkannya masuk jadi dia membobol sistem firewall departemen informasi….”
Alfa yang sedang minum teh seketika tersedak, apa-apaan, seorang anak kecil mengamuk dan langsung membobol sistem firewall milik departemen informasi Grup Costan?
“Wilson, bawa Javier menemuiku.”
“Baik, Tuan.”
Asta kagum pada kemampuan hackingnya Javier, tapi sekarang dia lebih penasaran dengan alasan anak ini ingin bertemu dengannya.
Anak ini meskipun seumuran dengan Oliver dan Olivia, tapi dia sangat dewasa, kalau dia begitu gelisah ingin bertemu dengannya, maka pasti ada hubungannya dengan Samara, dan itu pasti sesuatu yang sangat mendesak.
Tidak lama kemudian.
Wilson membawa Javier memasuki ruangan Presdir.
Javier mengigit bibirnya, matanya sudah memerah karena panik. This text is property of Nô/velD/rama.Org.
Hanya saja dia terus menahan air matanya, dia masih harus menyelamatkan ibunya, jadi dia harus memaksa dirinya untuk tenang.
“Javier, ada apa?” Asta berjalan menghampiri Javier.
“Paman, sekarang hanya kamu yang bisa menyelamatkan ibuku.” Javier membuka laptop yang ada di tangannya, dan menunjukkan pada Asta, “Sinyal GPS ibuku sudah menghilang sejak setengah jam yang lalu didalam sungai, saya sudah mencoba berbagai cara untuk menghubunginya tapi tidak bisa. Dia sangat mungkin jatuh kedalam sungai, tolong selamatkan ibuku.”
Hati Asta terasa sangat sakit, seolah ada jarum baja yang menusuk langsung ke hatinya.
“Maksudmu….ibumu menghilang didalam sungai?”
Next Chapter